Berebut Air Bekas Cuci Gong Sekati, Warga: Kanggo Ning Tambak, Sawah, Ambir Rosa, Aja Kena Penyakit
CIREBON - Tradisi Siraman atau Cuci Gong Sekati tidak pernah sepi dari kehadiran warga. Mereka berebut air bekas mencuci peralatan Wali Songo tersebut. Seperti yang terjadi, Jumat (15/10/2021).
Bahkan mereka rela datang jauh-jauh demi mengikuti ritual ini. Jeriken, botol air mineral hingga ember digunakan untuk mengambil air bekas mencuci. Warga percaya dengan khasiat dan berkah yang akan datang.
\"Buat tambak, sawah. Supaya hasil tanamnnya bagus, dilindungi dari hama tikus,\" kata warga Desa Bungko, Kabupataen Cirebon, Kades, kepada radarcirebon.com.
Setiap tahun, Kades mengaku sering ikut tradisi ini, kemudian mengambil air bekas mencuci Gong Sekati. Meski bekas mencuci, namun mereka meyakini ada khasiat tersendiri.
Sebab, mencuci gong yang sehari-harinya disimpan di Bangsal Pejimatan itu, tidak sembarangan. Terdapat ramuan hingga berbagai jenis bunga yang digunakan agar gong tidak rusak, meski umurnya sudah ratusan tahun.
Biasanya, gong tersebut dibersihkan terlebih dahulu dengan bubuk batu bata dan digosok menggunakan sabut kelapa. Setelah itu, satu persatu dibersihkan menggunakan campuran air kelapa, bunga, hingga asem.
\"Setiap tahun saya selalu ikut. Mudah-mudahan ada berkahnya. Sawah subur, tidak kena hama tikus,\" tandas Kades.
Warga Desa Slangi, Carinah juga percaya dengan berkah dari bekas cucian gong tersebut.
Dia juga menggunakan air bekas cuci tersebut untuk disiramkan ke sawah dan rumah. \"Kanggo ning sawah, tandur bagus,\" ungkapnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Mahasiswa yang Dibanting Polisi Masuk Rumah Sakit, Mengeluh Sesak Napas
- Melihat Ritual Sakral Siraman Gong Sekati Peninggalan Wali Songo di Keraton Kanoman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: